Blogroll

Kamis, 26 Desember 2019

Ngemengin feminisme dan kekerasan seksual.

Setiap kali kita ngomongin tentang gender quality, feminisme, dan kekerasan seksual, sering kali kata or argue 'not all man' atau 'gak semua laki laki' kita denger atau lihat. argumen ini kaya pengen kasih tau bahwa ga semua laki laki itu brengsek, patriarkis which is kita semua udah tau gitu. sekarang, kenapa argumen not all man itu problematik? Karna argumen ini udh masuk ke bentuk interupsi, tau kan dalam kehidupan sehari2 aja perempuan udah banyak mengalami interupsi, man planning, ga bisa get the point across  karna mungkin dianggap omongannya ga penting, invisible gitu. argumen ini kaya ngegeser fokus pembicaraan yang harusnya kita fokus pada fakta bahwa perempuan sampai sekarang ini masih banyak mejadi korban kekerasan seksual menjadi ga semua laki laki itu brengsek.
....
lanjut, yang paling sering atau banyak terjadi ini sewaktu perempuan curhat masalah pribadi tentang kekerasan seksual yang dialaminya, dan tanggapan pendengar adalah menyebut argumen tadi 'not all man' apalagi kalo curhat nya ke laki laki. Perempuan ga pernah nge cap semua laki laki itu brengsek, cuma kata kata not all man itu harusnya ga perlu disebut. Mungkin yang berargumen demikian merasa disamakan dengen laki laki yang brengsek, sehingga disebutlah argumen seperti itu bahwa ga semua laki laki ko begitu... padahal ketika seorang perempuan membagikan pengalamannya, they are spesifically talking about their valid experience, they're not talking about you. Daripada laki-laki mencoba ngejaga image mereka, kenapa ga mereka dengerin aja cerita dari si cewe ini, setelah itu coba diresapi, dipahamin, supaya laki laki lebih aware bahwa ada masalah seperti ini.
..
dari dulu sampe sekarang, perempuan harus selalu mawas diri dari laki laki, karna siapa tau kita dipertemukan dengan laki laki brengsek ini. ga diluar rumah aja, didalem pun bisa spt ayah tiri, paman, saudara laki laki.
wanita di objectifikasi, seharusnya laki laki lebih peka, memberi ruang kepada perempuan untuk bersuara dan memberi ruang pada perempuan untuk bercerita.
...
apa yang kalian lakuin kalo ada cewe yang kena pelecehan seksual di deket kalian? secara ga sadar kalian para laki laki punya tanggung jawab disini. kenapa culture toxic ini masih eksis sampe sekarang di masyarakat ya karena laki laki juga membantu hal itu untuk tetep ada, laki laki ga protes kalo ada deskriminasi gender, laki laki juga ga protes kalo ada temennya yang emotional abbusive atau bahkan melakukan kekerasan gitu ke pasangannya, entah itu ke cewe nya atau ke istrinya. Mereka diem aja as long as mereka ga dirugiin, mungkin mereka gamau cari ribut, mungkin mereka gamau ikut campur urusan orang lain, dengan diam nya laki laki, mereka mengizinkan laki laki brengsek ini untuk bertindak semena-mena kepada perempuan. ditambah lagi kalo mereka pae alasan not all man, mereka malah memberi alasan kepada cowo cowo brengsek ini untuk terus melakukan hal tersebut. they are giving those excuse to hurt girls.

..
..
..
..
..